JAKARTA, KOMPAS.com — Survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menegaskan temuan bahwa debat capres dan cawapres tak memengaruhi keputusan calon pemilih dalam pilpres. Debat terbuka tersebut tidak mampu memengaruhi perilaku pemilih.
Hal tersebut tergambar dalam hasil penelitian Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis). Sebagian besar responden mengaku pilihannya tidak terpengaruh dengan debat tersebut.
“Hanya 2,15 persen dari total responden yang terpengaruh dengan debat tersebut,” ujar Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid, dalam Konferensi Pers Puskaptis di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (5/7). Sementara 72,27 persen menyatakan tidak terpengaruh.
Namun, menurutnya, debat setidaknya berhasil berfungsi sebagai sosialisasi karena dengan adanya debat tersebut, sebagian besar pemilih menjadi mantap dengan pilihannya. Ini tecermin dalam hasil penelitian Puskaptis yang menunjukkan 78,52 persen responden yang merasa mantap dengan pilihannya.
Ketika dilihat, kata dia, perpindahan masyarakat dalam menonton acara debat tersebut pun sangat tinggi dalam artian banyak yang tidak menonton penuh. Namun, debat mampu mendorong masyarakat untuk memilih pada Pemilu Presiden 2009.
Survei Puskaptis ini dilakukan di 150 kabupaten, 600 kecamatan, dan 1.000-1.200 desa/keluruhan di 33 provinsi dengan jumlah responden 2.500 orang. Seluruh wilayah tersebut merupakan wilayah yang akan diambil untuk melakukan quick count. Margin of error hasil survei ini tiga persen dengan teknik multistate random sampling.
Source : Kompas.com