Home > Education > Political Marketing > Ramai ‘Cari Simpati’ Lewat Isu Populis

Ramai ‘Cari Simpati’ Lewat Isu Populis

Jakarta – Beberapa hari terakhir, publik disugugi tontonan menarik. Para capres yang akan bertarung dalam Pilpres 2009 nanti saling ‘berlaga’ mengomentari isu-isu yang ramai dibicarakan. Mulai dari ketegangan di Blok Ambalat, drama Manohara, hingga penahanan terhadap Prita Mulyasari.

Dalam lawatannya ke Korea Selatan (Korsel) selama tiga hari, mulai 31 Mei hingga 2 Juni kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga capres dari Demokrat bicara panjang lebar soal Blok Ambalat. Menurut SBY, kedaulatan adalah harga mati. Langkah perang terhadap Malaysia juga bisa diambil. “Tapi itu langkah terakhir,” kata SBY Selasa, 2 Mei lalu di Jeju Island, Korsel.

Tak lupa, SBY juga berbicara tentang model cantik Manohara, yang ternyata kisahnya juga diikuti mertua artis cantik Annisa Pohan tersebut. SBY meminta, agar kasus manohara ini diselesaikan secara baik-baik.

Belakangan, Soal Prita Mulyasari yang ditahan lantaran kirim curhat soal Rumah Sakit Omni International juga tak luput dari komentar SBY.

JK juga demikian. Seolah mempraktikkan slogan lebih cepat lebih baik, Ketua Umum Partai Golkar tersebut lebih duluan berkomentar soal Manohara dan Prita. Tak cuma sekadar bicara soal Manohara, capres asal Makassar tersebut malah ingin bertemu langsung dengan model cantik ini. “Pak JK memang ingin bertemu Manohara,” kata juru bicara JK, Meutia Hafid kepada detikcom, Senin 1 Juni lalu.

Bahkan, soal Prita, JK secara terang-terangan meminta agar ibu dua anak tersebut segera dibebaskan karena cuma mengirimkan email keluhan saja. Dan ternyata, tak lama setelah komentar JK itu, status tahanan Prita berganti menjadi tahanan kota.

Bagaimana dengan Megawati? Sebagai satu-satunya capres perempuan, Mega seolah ingin menunjukkan simpatinya kepada sesama perempuan dengan mengunjungi LP Wanita Tangerang, tempat Prita ditahan selama beberapa minggu.

Bersama dengan putrinya, Puan Maharani, Mega menyempatkan diri bercakap-cakap agak lama dengan Prita, sekitar 30 menit. Kunjungan tersebut sebagai dukungan kepada Prita agar tabah menjalani cobaan. Dan, tak lama setelah Mega membesuk, Prita pun bisa menghirup udara segar di luar jeruji besi. Namun meski sesama perempuan, Mega tak berkomentar soal Manohara.

Dalam rapat terbatas soal Blok Ambalat kemarin, SBY meminta agar kasus Prita mendapatkan penyelesaian terbaik. Mengapa tidak sekaligus menyinggung isu Manohara agar strategi pencitraan SBY tak makin kalah set dibandingkan JK dan Mega?

“Itulah bedanya antara Jelita dengan Jelata,” jawab Mensesneg Hatta Rajasa, ketua tim pemenangan nasional SBY-Boediono, dengan nada santai. ( anw / her )

Source : Detik Pemilu, 4 Juni 2009

You may also like
Politik Survei Giring Opini Pilpres Satu Putaran
Waspadai Serangan Fajar Pilpres 2009
Temui Warga Tionghoa, SBY Minta Hilangkan Politik Diskriminasi
Marketing Politik Partai Aceh ala Coca Cola

Leave a Reply