Jakarta, Kompas – Agar Pemilihan Umum 2014 berjalan bersih, jujur, dan adil, perlu ada pengawas atau saksi independen dalam penghitungan suara, selain Badan Pengawas Pemilu. Saksi independen ini diperlukan untuk memberantas politik manipulatif seperti yang terjadi selama ini, yaitu angka hasil penghitungan suara di sejumlah tingkatan berubah-ubah tanpa ada hasil sandingan yang bisa dibandingkan.
”Saksi independen ini untuk memastikan agar hasil pemilu berkualitas,” kata Ketua Dewan Kehormatan Komisi Pemilihan Umum Jimly Asshiddiqie pada acara deklarasi dan Kongres I Jaringan Saksi Independen Indonesia (Jarsindo) di Jakarta, Rabu (14/12).
Pilar sistem demokrasi adalah pemilu. Jimly menyarankan kepada ratusan mahasiswa yang hadir dalam deklarasi Jarsindo agar turut mengawasi proses penghitungan suara hasil pemilu dan penyelenggara negara. ”Janganlah kita mau dibodohi, diberi janji, tetapi setelah kita beri suara, janji tidak dilaksanakan. Kita harus turut mengawasi,” kata Jimly.
Anggota Komisi III DPR, Lily Wahid, yang juga memberikan orasi kebangsaan dalam acara tersebut, menyatakan, di Indonesia manipulasi politik masih saja terjadi. ”Seharusnya rakyat sudah mencapai kesejahteraan setelah Indonesia merdeka 66 tahun, tetapi kenyataannya rakyat belum sejahtera. Maka, kita harus mengawasi pemilu atas dasar kekuatan rakyat, bukan atas dasar peraturan pemerintah,” katanya.
Menurut Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia Yudi Latif, diperlukan life insting supaya kita tidak terjerumus dalam kehancuran demokrasi. ”Tahun 1998, mahasiswa melakukan penjebolan. Setelah jebol, kita tidak punya kemampuan untuk membangun dan menata. Demokrasi di ambang kehancuran jika pemilu terus dimanipulasi. Kalau seorang pemimpin mendapat suara karena kecurangan, seumur hidup masa kepemimpinannya, dia akan sibuk menutupi kecurangannya,” katanya.
Pemilu dahulu memang merupakan urusan KPU dan negara, tetapi Yudi menilai, KPU dan negara sudah terlalu ”lelah”. Oleh karena itu, masyarakat harus menolong dengan turut berpartisipasi aktif mengawasi penghitungan suara agar pemilu yang bersih, jujur, dan adil benar-benar terwujud. (lok)
Source : Kompas.com