Home > Education > Political Marketing > Sri Mulyani Bukan Sekarang Waktunya

Sri Mulyani Bukan Sekarang Waktunya

DENPASAR–MICOM: Ketua Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Prof Rhenald Kasali PhD, berpendapat, bukan sekarang waktu yang tepat bagi Sri Mulyani Indrawati untuk maju menjadi calon presiden.

“Apalagi partai pendukungnya tidak siap. Kelihatan partai yang mendukungnya adalah partai elite,” kata Rhenald Kasali, di sela-sela acara ceramah dan diskusi yang diadakan Pemprov Bali, di Denpasar, Minggu (7/8).

Pandangannya itu disampaikan terkait dengan wacana yang berkembang mengenai dukungan tokoh-tokoh tertentu agar Sri Mulyani ikut maju dalam bursa calon presiden pada Pemilu 2014. Menurut dia, karena didukung partai elite, kelihatannya partai belum mengakar ke masyarakat.

“Sri Mulyani akan cocok maju jika sudah terjadi konsensus rakyat. Ia seharusnya bisa belajar dari kasus Megawati,” kata Rhenald yang juga guru besar bidang bisnis itu.

Megawati, kata Renald, sebelum mendapat konsensus awalnya dipermainkan oleh para politisi. Dengan berlabel agama, mereka dahulu menyudutkan Mega bahwa seorang perempuan tidak boleh menjadi pemimpin.

“Namun, beberapa tahun kemudian setelah terjadi konsensus, partai yang berlabel agama justru berbalik membutuhkan dan mendukung Mega,” ujarnya.

Demikian juga dengan kondisi sekarang, kata dia, partai yang agak setengah korup terlihat tidak ingin dengan Sri Mulyani. Mereka melabelkan Sri Mulyani dengan kasus skandal Century.

“Tetapi begitu nanti rakyat tidak mendukung mereka, bisa saja partai ini akan balik mendukung Sri Mulyani,” ujarnya.

Ditegaskannya, apalagi Sri Mulyani bukan politisi, nampak dengan keadaan seperti ini waktunya belum tepat baginya untuk maju, sebelum ada konsensus. “Ia harus belajar dari kasus Mega sebelum menentukan langkah lebih lanjut,” ujar Rhenald Kasali. (Ant/OL-9)

Source : Media Indonesia

Posted with WordPress for BlackBerry.

You may also like
Pemilu Turki, Pengamat: Partai atau Caleg yang Bagi-bagi Sembako dan Politik Uang Tak Dipilih Rakyat
Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Sederet Opsi Penentu Kemenangan Pilpres
Jajak Pendapat Litbang “Kompas” : Pemilih Muda Lebih Kritis Memandang Kinerja Parlemen
Muhaimin Iskandar dan Jejak Lihai Sang Penantang Politik

Leave a Reply