Jakarta – Tim Kampanye Mega-Prabowo dibuat gerah dengan isu kewarganegaraan Yordania Prabowo. Mereka dengan tegas membantah isu tersebut. Mereka menilai isu itu bagian dari black campaign.
“Memang Pak Prabowo pernah ditawari menjadi warga negara Yordania. Tapi, Pak Prabowo menolak karena dia sebagai darah Indonesia, anak Indonesia. Permintaan itu ditolak,” kata Sekretaris Umum Tim Kampanye Mega Prabowo, Fadli Zon, dalam jumpa pers di Mega-Prabowo Media Center, Jl Prapanca, Jakarta, Senin (15/6/2009).
Menurut Fadli, Prabowo memang pernah tinggal di Yordania pada 1998-2000. Hal itu dilakukan untuk menghindari berbagai isu yang berkembang saat itu. “Kebetulan beliau dekat dengan Raja Yordania,” papar Fadli.
Selain itu Prabowo juga pernah ditawari menjadi penasihat militer Yordania. Namun lagi-lagi Prabowo menolak.
Fadli menyebut isu kewarganegaraan Yordania Prabowo ini merupakan fitnah yang sengaja dihembuskan untuk memperburuk citra cawapres Mega tersebut. Dia curiga ada orang tertentu yang mendalangi semua ini.
“Ini bagian dari negatif campaign, bahkan black campaign. Ini adalah fitnah. Ini isu musiman, yang ibarat kipas angin, dibelakangnya ada mesin yang menggerakkan,” tuding Fadli tanpa menyebut jelas siapa ‘mesin’ yang menggerakkan tersebut.
Menanggapi isu ini, Tim Kampanye Mega-Prabowo mengaku tidak akan tinggal diam. Mereka akan melakukan klarifikasi terhadap pihak-pihak yang turut berperan menghembuskan isu ini.
“Tim akan mengkaji untuk ditindaklanjuti. Tapi kalau untuk mengklarifikasi, jelas kita akan klarifikasi terus. Tim akan mempelajari. Kalau itu perlu. Kami melakukan klarifikasi, agar isu itu tidak berlarut-larut,” tegas Fadli. (sho/ndr)
Source : Detik Pemilu