JAKARTA, KOMPAS.com – Koordinator tim advokasi Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono Amir Syamsuddin membantah bahwa penyebaran selebaran ‘Katolik’ dalam kampanye Jusuf Kalla di Medan, Kamis lalu (25/6), bukanlah suruhan dari Partai Demokrat. Padahal, Adi Zein yang tertangkap tangan menyebarkan selebaran berbau SARA tersebut itu mengaku disuruh oleh tim sukses SBY-Boediono yang bernama Sunar Dalimunthe.
“Bukan. Itu bukan. Tapi menjadi tugas penyidik sekarang tentunya. Itu bisa menjadi kasus baru fitnah atau sebagainya,” ujar Amir usai memberikan konfirmasi kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Senin (29/6).
Menurut Amir, secara logika, ada keganjilan ketika Adi Zein mengaku sebagai suruhan tim sukses SBY-Boediono. Amir malah menduga justru ada pembelokan isu. Oleh karena itu, pihaknya menyerahkan lebih lanjut kepada pihak penyidik.
Pasalnya, menurut Amir, sulit dipercaya jika timnya berhasil masuk dalam pertemuan di Asrama Haji Medan dalam konteks kampanye tertutup di mana mereka yang datang harus mengisi daftar hadir. “Bagaimana mungkin penyebaran dilakukan dalam ruangan kampanye dan tidak secara sembunyi-sembunyi,” tutur Amir.
Ketika ditanya apakah timnya siap untuk dipertemukan dengan Adi Zein, Amir tak menjawab dengan jelas. Namun, Amir menyerahkan seutuhnya penyelesaian kasus ini kepada daerah, baik timses maupun pihak penyidik.
“Jadi, kita tidak usah bicara soal konfrontasi karena sudah ditangani daerah. Tapi kebenaran materil yang mencoba membelokkan info ini, penyidik yg paling punya wewenang dan kemampuan untuk mengungkapkan apakah seperti yang dilaporkan atau tidak,” tandas Amir.
Source : Kompas.com