MEUREUDU – Hari-hari menjelang proses pemilihan kepala daerah (pilkada) Pidie Jaya putaran II, masing-masing calon terus berusaha menebar simpati. Seperti dilakukan Yusri Yusuf atau yang lebih dikenal dengan panggilan Yusri Melon.
Calon yang satu ini –melalui tim suksesnya– membagi-bagikan minyak makan kepada masyarakat, tak peduli apakah masyarakat pendukung atau bukan pendukung. Kebijakan ‘pukul rata‘ ini ternyata berbuah musibah. Minyak makan itu ‘dikembalikan‘ oleh pendukung calon lain dengan cara melempar ke orang yang memberikan.
Insiden yang mewarnai proses Pilkada Pidie Jaya itu menimpa M Yusuf (38), warga Desa Masjid Ulim Baroh, Kecamatan Ulim, Pidie Jaya.
Yusuf merupakan salah satu anggota tim sukses Yusri Melon. Ia dilempari dengan minyak makan oleh seseorang yang diduga pendukung M Gade Salam yang merasa tak bisa terima cara yang dipraktikkan tim sukses Yusri Melon.
Informasi yang dihimpun Serambi menyebutkan, insiden itu terjadi Selasa (9/12) sekira pukul 11.00 WIB. Insiden itu sendiri berawal dari adanya aksi bagi-bagi minyak makan oleh LSM Keumang yang diketuai Yusri Melon.
LSM tersebut membagi-bagikan minyak makan yang sudah dikemas dalam kantong plastik ukuran 2 kilogram kepada masyarakat, tanpa peduli apakah mendukung atau tidak terhadap Yusri Melon. Salah satu desa yang jadi sasaran bantuan adalah Mesjid Ulim Baroh.
Diduga tersinggung dengan cara tersebut, seorang warga yang disebut-sebut pendukung M Gade Salam berinisial BP mengembalikan minyak makan dalam kemasan itu kepada orang yang menyerahkan, yaitu M Yusuf.
Namun, menurut sumber Serambi, pengembalian minyak makan itu dilakukan dengan cara yang tidak wajar yakni melemparkan kepada pemberi bantuan disertai kata-kata yang tidak etis.
“Saya berhasil menangkis lemparan itu, namun pakaian saya basah kuyup oleh minyak goreng. Bahkan beberapa orang di samping saya juga kena cipratan minyak. Insiden itu terjadi di sebuah warung kopi yang sedang ramai,” ungkap M Yusuf kepada Serambi, Rabu (10/12).
Terhadap insiden pelemparan itu, Yusuf mengatakan sudah menyerahkan masalahnya kepada orang-orang tua kampung Mesjid Ulim Baroh untuk diselesaikan secara baik. “Biar diselesaikan oleh orang-orang tua kampung saja, tidak perlu saya melapor ke Panwas,” kata Yusuf.
Hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh konfirmasi dari M Gade Salam maupun pendukungnya menyangkut laporan kejadian yang disampaikan M Yusuf. Namun sejumlah sumber meyakini kasus itu terjadi akibat ketersinggungan secara spontan pendukung Gade Salam yang menilai ada upaya dari tim sukses Yusri Melon untuk mempengaruhi pendukung Gade Salam. “Ketika paket itu diserahkan kepada pendukung fanatik, maka terjadilah insiden itu,” ujar seorang sumber.
Ketua Panitia Pengawasan Pemilihan (Panwaslih) Pidie Jaya, T Mushalli Gadeng sebelumnya pernah mengkritik Yusri Melon karena menggandeng LSM Keumang dalam kampanye untuk meraih simpati dan suara masyarakat.
Seperti diketahui, pada 29 Oktober lalu, Komite Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya, secara resmi menetapkan hasil rekapitulasi perolehan suara para calon bupati/ wakil bupati Pidie Jaya periode 2008-2013.
Pasangan Yusri Yusuf/Muhammad AR mengumpulkan 16.998 (24,72 persen) suara disusul M Gade Salam 16.590 (24,12 persen). Dengan hasil itu, maka kedua pasangan ini harus melaju ke putaran II yang dijadwalkan 17 Desember 2008.
(cix/s-nas)
Source : Harian Waspada, 11 Desember 2008