JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengingatkan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap peredaran uang palsu (Upal). Selagi menjelang pemilu, ada indikasi peningkatan Upal akan meningkat.
“Sosialisasi BI kepada PBNU merupakan salah satu upaya mendorong masyarakat untuk lebih meneliti keaslian uang rupiah,” ujar Deputi Gubernur BI Budi Rochadi usai MoU mengenai Sosialisasi Keaslian Uang Rupiah antara BI dengan PBNU di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (15/7/2008).
Ia mengatakan, diperlukan kesadaran masyarakat untuk menentukan keaslian dari uang semua pecahan.
Data BI Januari-Mei 2008 total Upal yang dikumpulkan mencapai 30.622 lembar dengan rincian, untuk tiap pecahan 100 ribu terdapat 15 lembar upal per 1 juta lembar, 20 ribu 4 per 1 juta lembar, 10 ribu 3 per 1 juta lembar, 5 ribu 1 per 1 juta lembar.
“Upal tersebut ditemukan oleh polisi dan temuan dari perbankan,” tambah Direktur Direktorat Peredaran Uang BI Edi Siswanto, saat ditemui ditempat yang sama.
Sementara itu, menurut Edi Siswanto, wilayah peredaran uang palsu berdasarkan pantauan BI dan pihak Kepolisian, banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Jabodetabek dan Kalimantan Barat. Di Kalimantan Barat sendiri, sering terjadi karena adanya arus masuk warga dari RI-Malaysia atau sebaliknya. (ade) (Arif Sinaga/Trijaya/rhs)
Source : Okezone.com