Banda Aceh — Program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) tetap harus dipertahankan, siapapun pemimpinnya di Aceh. “Konsep dasar tentang JKA itu merupakan konsep pertama kali dibuat saat bersama Tgk. Nasruddin Bin Ahmed,” kata Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar, Rabu (02/11) tadi malam.
Hal tersebut disampaikan Muhammad Nazar saat melakukan silaturrahmi dan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat kemukiman Lamteuba, Kabupaten Aceh Besar. Tiga bulan diakhir masa jabatannya sebagai Wakil Gubernur Aceh itu (8 Februari 2012), Nazar juga menyampaikan maaf dan terima kasih terhadap semua kekurangan selama menjadi orang nomor dua yang dipercayakan rakyat memimpin Aceh pada periode 2007-2012.
Lebih jelasnya Nazar menceritakan bagaimana besarnya keinginan untuk membuat konsep Jaminan Kesehatan Aceh (JKA). “Saat ingin naik menjadi Calon Wakil Gubernur Aceh pada periode 2007-2012 lalu, Ia berpasangan dengan Tgk. Nasruddin Ahmed. Kemudian kami menyusun konsep Jaminan Kesehatan Aceh, BKPG, Beasiswa untuk anak yatim dan pembangunan rumah dhuafa.
Saat membuat konsep JKA itu, Nazar mengaku bukan bersama Irwandi Yusuf. “Namun karena Tgk. Nasruddin mundur, maka konsep JKA itu tetap dijalankan bersama Irwandi Yusuf,” kata Muhammad Nazar.
Dikatakannya, dalam perjalanan JKA itu diakuinya banyak penyimpangan dan masalah-masalah. Namun kedepan pihaknya akan memperbaiki konsep JKA ini supaya tidak terjadi dan meminimalisir penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Nazar juga menyampaikan keinginannya untuk membentuk sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus untuk Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) ini. Seyogyanya Aceh harus memiliki ausransi sendiri untuk mengurus JKA tersebut. “Jika mau jujur, Aceh bisa dikatakan rugi karena sangat banyak uang yang dihasilkan di Aceh berputar di luar Aceh, belum lagi pajak penghasilan,” kata Nazar sembari mengajak masyarakat untuk berfikir secara cerdas dan produktif.
Source : The Globe Journal